SERGAP-Palangkaraya,
Dalam sebulan terakhir, jajaran Polda
Kalimantan Tengah berantas jaringan sindikat narkoba antar provinsi. Dalam
kurun waktu itu, aparat Direktorat Reserse Narkoba Polda Kalteng membekuk 24
orang budak narkotika jenis sabu. Semuanya diyakini merupakan jaringan sindikat
narkoba antar provinsi.
"Selama
sebulan terakhir jajaran kita berhasil menggagalkan beberapa jaringan sindikat
narkoba antarProvinsi. Jaringan ini antara lain Kalimantan Barat masuk melalui
Kabupaten Lamandau, lalu ada juga dari jaringan Kalimantan Selatan, serta
jaringan Kalimantan Tengah barang dari wilayah Surabaya dan Madura, Jawa Timur,
bergeser ke arah Sampit, Kalimantan Tengah," ungkap Kapolda Kalteng,
Brigjen Anang Revandoko melalui Direktur Narkoba Kombes Ignatius Agung
Prasetyoko didampingi Kepala BNNP Kalteng Kombes Sumirat Dwiyanto, Kabid Humas
AKBP Pambudi Rahayu, saat ekspose di Polda Kalteng,
Petugas
menamankan barang bukti seberat 164,7 gram sabu dan ekstasi lima butir. Selain
itu, petugas juga mengamankan uang tunai Rp6 juta, sepeda motor enam unit,
mobil satu unit, timbangan digital, plastik klip, isolasi bening, slip bukti
transfer dan alat bong.
"Ini
keseriusan kami memberantas narkoba. Masuknya dari Kalbar, Kalsel dan Kotim.
Rata-rata antar pelaku tidak ada ya G mengenal atau istilahnya sistem sel, jadi
satu dengan yang lain tidak saling kenal. Subdit I berhasil menangkap 10
tersangka, Subdit II ada 10 dan Subdit III ada empat," kata Ignatius.
Ignatius
menerangkan, operasi yang dilakukan di wilayah Sampit dan Palangka Raya, masing
masing di Sampit membekuk 11 orang dan di Palangka Raya ada 13 orang. Dua hari
di Sampit berhasil memberantas lima tempat yang diduga untuk bertransaksi
narkoba.
"Lalu
menyambung dan berkembang hingga berhasil menangkap yang lain. Total dua Minggu
kita melakukan penyelidikan hingga berhasil menangkap mereka semua. Ancamannya
pidana penjara 20 tahun hingga penjara seumur hidup dan hukuman mati,"
imbuhnya.
Sementara
itu Kepala BNN Kalteng Kombes Sumirat Dwiyanto sangat mengapresiasi mitra kerja
instansi yang dirinya pimpin itu. Menurut Sumirat, Kalteng menjadi sasaran
peredaran narkoba daerah tetangganya. Maka dari itu, dia menghimbau masyarakat
agar bekerjasama menginfokan jika ada transaksi narkoba kepada aparat.
"Memberantas
narkoba merupakan tugas bersama. Jadi masyarakat harus ikut berperan aktif.
Mari kita sama-sam mewujudkan Kalteng Bersinar dan suarakan gerakan stop
narkoba di Bumi Tambun Bungai ini. Rmd
Tidak ada komentar:
Posting Komentar