SERGAP- KOTAWARINGIN TIMUR
Dunia pendidikan di Indonesia tidak pernah ada habisnya diperbincangkan. Negara sudah merdeka selama 72 tahun tapi tampaknya kemerdekaan tersebut belum diraih sepenuhnya. Kita lihat saja buktinya SDN 2 Parebok, Kecamatan Tengah Kalimantan Tengah.
SDN 2 Parebok ini mendadak sangat ramai diperbincangkan oleh Netizen. Bukan karena prestasi yang ditorehkan sang murid, melainkan kondisi sekolah yang justru terbalik dengan fasilitas umum yang dibangun pemerintah. Waduh kemana ya perhatian pemerintah?
Terlihat dalam foto tersebut, bangunan sekolah sungguh amat menyedihkan. Hanya ada satu ruangan sempit. Bahkan dibagi empat dengan pondasi hanya dari bambu. Kondisi serba terbatas itu membuat murid SD belajar secara bergantian.
Kepala Dinas Pendidikan Kotim Bima Eka Wardana mengungkapkan, “pihaknya sudah memeriksa langsung ke sekolah tersebut. Dia awalnya mendapatkan informasi dari warga, ada sekolah yang miripnya seperti kandang sapi dan memiliki ruangan yang sempit”.
Didalam ruangan sempit tersebut, jumlah peserta didiknya hanya 31 murid. Mereka belajar bersama-sama dalam satu ruangan. “Hanya terpisah dengan sekat yang menggunakan bambu, itupun tidak menutup rapat sehingga bisa terlihat satu dan lainnya, dan anak-anak yang sedang belajar bisa terkena teriknya matahari” Ujar Bima, Kepala Dinas Pendidikan Kotim.
“Kami segera mengusulkan sehingga sekolah ini bisa secepatnya mendapatkan bantuan dengan membangun ruangan kelas yang rapi. Semoga dengan apa yang dilakukan saat ini, para guru maupun siswa tetap semangat menunggu kelasnya dibangun,” tuturnya. Dunia pendidikan di Indonesia tidak pernah ada habisnya diperbincangkan. Negara sudah merdeka selama 72 tahun tapi tampaknya kemerdekaan tersebut belum diraih sepenuhnya. Kita lihat saja buktinya SDN 2 Parebok, Kecamatan Tengah Kalimantan Tengah.
SDN 2 Parebok ini mendadak sangat ramai diperbincangkan oleh Netizen. Bukan karena prestasi yang ditorehkan sang murid, melainkan kondisi sekolah yang justru terbalik dengan fasilitas umum yang dibangun pemerintah. Waduh kemana ya perhatian pemerintah?
Terlihat dalam foto tersebut, bangunan sekolah sungguh amat menyedihkan. Hanya ada satu ruangan sempit. Bahkan dibagi empat dengan pondasi hanya dari bambu. Kondisi serba terbatas itu membuat murid SD belajar secara bergantian.
SDN 2 Parebok ini mendadak sangat ramai diperbincangkan oleh Netizen. Bukan karena prestasi yang ditorehkan sang murid, melainkan kondisi sekolah yang justru terbalik dengan fasilitas umum yang dibangun pemerintah. Waduh kemana ya perhatian pemerintah?
Terlihat dalam foto tersebut, bangunan sekolah sungguh amat menyedihkan. Hanya ada satu ruangan sempit. Bahkan dibagi empat dengan pondasi hanya dari bambu. Kondisi serba terbatas itu membuat murid SD belajar secara bergantian.
Kepala Dinas Pendidikan Kotim Bima Eka Wardana mengungkapkan, “pihaknya sudah memeriksa langsung ke sekolah tersebut. Dia awalnya mendapatkan informasi dari warga, ada sekolah yang miripnya seperti kandang sapi dan memiliki ruangan yang sempit”.
Didalam ruangan sempit tersebut, jumlah peserta didiknya hanya 31 murid. Mereka belajar bersama-sama dalam satu ruangan. “Hanya terpisah dengan sekat yang menggunakan bambu, itupun tidak menutup rapat sehingga bisa terlihat satu dan lainnya, dan anak-anak yang sedang belajar bisa terkena teriknya matahari” Ujar Bima, Kepala Dinas Pendidikan Kotim.
“Kami segera mengusulkan sehingga sekolah ini bisa secepatnya mendapatkan bantuan dengan membangun ruangan kelas yang rapi. Semoga dengan apa yang dilakukan saat ini, para guru maupun siswa tetap semangat menunggu kelasnya dibangun,(Rmd)
Didalam ruangan sempit tersebut, jumlah peserta didiknya hanya 31 murid. Mereka belajar bersama-sama dalam satu ruangan. “Hanya terpisah dengan sekat yang menggunakan bambu, itupun tidak menutup rapat sehingga bisa terlihat satu dan lainnya, dan anak-anak yang sedang belajar bisa terkena teriknya matahari” Ujar Bima, Kepala Dinas Pendidikan Kotim.
“Kami segera mengusulkan sehingga sekolah ini bisa secepatnya mendapatkan bantuan dengan membangun ruangan kelas yang rapi. Semoga dengan apa yang dilakukan saat ini, para guru maupun siswa tetap semangat menunggu kelasnya dibangun,(Rmd)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar